Jumat, 20 Februari 2015

Berpolitik Dengan Pemimpin

Dalam suatu kepemimpinan, seorang pemimpin memiliki sikap politis yang sangat besar dalam mempengaruhi massa yang dipimpinnya. Hal ini karena setiap pemimpin memiliki kekuasaan dalam membawa kepemimpinannya. Sehingga setiap ada kepentingan dari setiap orang yang berkepentingan akan mendekati para pemimpin –terutama dalam hal massa-. Disebabkan adanya komunikasi politik yang terlebih efektif dan aman (‘aman’ tentunya sudah mempertimbangkan politik yang diperankan).

Dalam sejarah Islam, dimasa Nabi –shallallaahu ‘alaihi wa sallam- juga memiliki politikus dalam berdakwah yakni Mush’ab bin Umair dan As’ad bin Zurarah. Merekalah yang menjadi duta politik islam dalam berdakwah di Madinah dan menyiapkan massa dalam menyambut hijrahnya Rasulullah dan para sahabat. Ya berpolitik dengan para pemimpin di komunitas masyarakat Madinah, yang diaplikasikan oleh Mush’ab dan rekannya.

Keberhasilan Mush’ab dan As’ad yang mengajak pemuka Bani Abdil Asyhal, Usaid bin Hudair, sangat berdampak luas. Dengan politiknya mereka berdua, Usaid mengajak Sa’ad bin Muadz, yang juga pemuka bani tersebut. Kemudian dari Sa’ad dalam sirah Nabawiyah oleh Syaikh Shafiyurrahman al Mubarakfuri, Sa’ad mengatakan kepada kaumnya,

”Wahai Bani Abdi Asyhal, apa yang kalian ketahui tentang kedudukanku ditengah kalian?”

Mereka menjawab, “Engkau adalah pemimpin kami dan orang yang paling tepat pendapat dan nasihatnya serta orang yang paling kami percaya.”

Kemudian kata Sa’ad, “Siapapun diantara kalian, laki-laki maupun wanita tidak boleh berbicara denganku kecuali jika kalian beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.” Disebutkan hingga sore hari tidak ada seorang pun yang tidak masuk Islam, kecuali satu orang, Al Ushairim(Ia menangguhkan masuk Islam hingga mengikuti perang Uhud).

Berpolitik dengan pemimpin jika kepentingan politik memiliki sifat aman maka akan memiliki dampak yang besar. Akan lebih cepat dalam menghantarkan hajat suatu perkara. Dalam dakwah cara berfikir ini pun telah dicontohkan dalam sejarah kenabian. Merekrut sebanyaknya massa dalam masuk Islam melalui suatu kepemimpinan seseorang. Memang tidak serta merta membawa seratus persen semua massa akan ikut dalam lingkaran politik ini seperti halnya Ushairim. Itu hal yang wajar akan ada sebagian kecil yang memikirkan agak lama atau bisa jadi membelot tapi disisi lain akan membawa sebagian besar di suatu komunitas kedalam politik yang dibawa pemimpin. 

0 komentar:

Posting Komentar