14.11.00 -
CURAHAN HATI,KAJIAN
No comments
Perempuan Yang Tidak Ayan
Ingat sebuah hadits yang menceritakan tentang perempuan berkulit hitam
yang didoakan Rasulullah masuk syurga. Diceritakan bahwa Ibnu ‘Abbas
menceritakan seorang perempuan berkulit hitam datang kepada Rasulullah seraya
mengatakan, “Aku terjangkit ayan dan sungguh auratku terbuka karena itu. Maka
doakanlah aku.”
Rasulullah bersabda,“Kalau engkau mau bersabar,
maka engkau akan mendapatkan syurga. Kalau engkau ingin aku mendoakanmu, maka
aku akan berdoa kepada Allah agar
menyembuhkanmu.”
Perempuan
tersebut menjawab,”Aku akan bersabar, tapi sungguh pakaianku terbuka karena
itu. Oleh karenanya doakan agar pakaianku tidak terbuka saat penyakitku
kambuh.” Kemudian dengan senang hat Rasulullah pun mendoakannya.
Banyak pelajaran
yang kita dapat dari kisah ini. secara tekstual kisah ini adalah balasan
kesabaran atas sakit yang diderita dengan balasan syurga atau lebih mendalam
dalam ilmu fiqh adalah fiqh dalam pengobatan. Yang bisa didapat lagi adalah
suatu mukjizat seorang laki-laki yang sangat kita cintai -Rasulullaah- yang
diberkahi dan pasti terkabul doanya dengan segera. Tapi ingin sekali melihat
sisi lain dari hadits ini yaitu suatu kehormatan seorang perempuan ketika
perempuan berkulit hitam tersebut meminta agar auratnya tidak terlihat saat
penyakitnya kambuh.
Dalam hati saya sangat terkagum. Masyaaallaahu
wallaahu akbar, Subhanallaah, perempuan itu memilih bersabar atas penyakitnya
tapi tidak bisa bersabar dengan terbukanya pakaiannya. Sebuah penjagaan diri
dalam kehormatan perempuan. Maka tidak salah walaupun konteks dalam hadits
adalah bersabar atas sakitnya tapi disisi lain memang syurga pantas didapatkan
dengan menjaga kehormatannya. Ketika mendapat hikmah sisi lain dari hadits ini,
saya merasa trenyuh sekali. Mengapa tidak, dalam
riwayat Imam Ahmad -rahimahullaah- disebutkan juga bahwa kebanyakan penduduk
neraka adalah perempuan. Suatu hal yang dikeluhkan Rasulullah adalah suatu
tanda -berbahaya- yang harus diperhatikan.
Tidak berlebihan memang jika hal tersebut –tentang
perempuan- dikeluhkan oleh Rasulullah. Dalam sebuah teriakan dalam hati, “Wahai
kalian perempuan yang membuka aurat bukan karena ayan. Jika kalian tertimpa
penyakit ayan, apakah kalian tidak akan takut jika pakaian kalian terbuka
? saya yakin jika perempuan itu kini
masih hidup dia akan menangis melihat keadaan muslimah masa kini yang bebas
memamerkan auratnya. ”
Ah… saya sendiri bingung dengan namanya perempuan.
Allah –segala puji baginya- telah mengakat derajat mereka dari kehinaan dan
tercampakkan dari ketidakadilan hukum manusia dengan simbol jilbab dan Islam,
tapi rupanya sekali lagi petunjuk adalah kehendak Allah. Hanya nasihatlah yang
bisa saya berikan,
Wahai
perempuan,
Bolehkah
diriku menyebutmu bidadari ?
Aku bersaksi
engkau adalah bidadari
Maka jadikanlah
engkau bidadari sebenarnya
Sifat-sifat
bidadari ada untukmu
Di dalam surga itu
ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah
disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi
suami mereka) dan tidak pula oleh jin. (QS Ar Rahman : 56)
Wahai perempuan yang membuka aurat, bertakwalah sebelum engkau
menghadap Allah sehingga engkau tidak menyesal.
Kembang gula yang
terbungkus indah,
Dan tidak bisa dikecap
manisnya kecuali pemiliknya.
Megah dan bercita rasa
tinggi.
Mahal.
Kembang gula yang
terbuka,
Diobral dikerumunan
dan keramaian,
Sehingga banyak
pandangan yang menjatuhkan,
Menjadikan kembang
gula kotor dan lusuh.
Hilang megah dan cita
rasanya.
Murah.
Untuk perempuan yang tidak
ayan : Keluargaku, adikku, sahabatku, teman-temanku , dan kaum muslimah.
0 komentar:
Posting Komentar