16.48.00 -
SELINGAN
No comments
Keluarga Pak Warso
Perempuan bercadar itu hujan-hujan bersama anaknya yang masih kecil.
Aku dan kang Wastu yang mengikuti mereka dari belakang karena mereka yang yang
menunjukkan jalan ke tempat latihan brigade nanti. Dalam hati aku merasa
kasihan dengan mereka karena kehujanan. Aku berfikir pakaiannya yang tebal
kalau basah pasti sulit kering, bisa-bisa dia nanti kedinginan, terus apa nanti
tidak kasihan anaknya ya. Hanya gara-gara menemani kami untuk survei lokasi
sampai rela kehujanan.
Hujan saat itu deras sekali. Aku juga kasihan dengan kang Wastu yang
ku boncengkan terpaksa harus kehujanan, walaupun tidak separah yang dialami
perempuan bercadar tersebut, istri Pak Warso. Sampai di Hutan Raya Lahura,
dengan sapaannya kepada kami,“Kehujanan ya mas ?”.
“Iya, jas hujannya cuma satu.”, jawab kang Wastu. Aku tidak menjawab
sama sekali, cuma senyum. Setelah itu kami masuk ke kantor yang menangani hutan
raya itu. Sambutan yang baik. Oh… rupanya Pak Warso sudah saling akrab dengan
pengelolanya. Kami buat janji terkait tempat tersebut. Saya bingung sendiri
bagaimana untuk mengungkapkan terima kasih saya kepada Pak Warso.
Sudah selesai seputar informasi terkait hutan sebagai wahana anak-anak
brigade nanti. Keluar dari kantor, pak Warso memanggil istrinya. Aku tercengang
sekali, biasanya orangtua melarang anak-anaknya untuk hujan-hujan, tapi ini
beda. Satu keluarga yakni istri Pak Warso, anak perempuannya yang kecil, dan
anak laki-lakinya yang kira-kira seumuran denganku, mereka hujan-hujanan dan
bermain di lapangan luas. Pak Warso memanggilnya, ku kira akan dinasihati
karena aku fikir anaknya yang masih kecil diajak main hujan. Rupanya tidak,
beliau memanggil karena kita mau melanjutkan perjalanan mencari calon lokal
lbtd.
Kami berkumpul di satu atap
parkiran motor, sekedar mau menyiapkan motor kita masing-masing. Istri Pak
Warso tiba-tiba mengatakan saat aku dan kang Wastu heran melihat keluarga yang
unik ini. “Kalau kita mengatakan kepada hati kita jika dengan hujan-hujan kita
akan sehat maka insyaaallaah akan sehat. Juga sebaliknya, jika kita hujan-hujan
sudah berfikir macam-macam bikin sakit, nanti pusing atau sangkaan-sangkaan
yang lain maka ya itu yang kita dapat. Allah sendiri kan yang bilang kalau Dia
sesuai persangkaan hamba-Nya.” . Tidak butuh waktu lama aku menemukan
dalil ini dalam hadits qudsi,
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Rasuulullah saw. bersabda : "Allah swt. berfirman : "Aku menurut sangkaan hambaKu kepadaKu, dan Aku bersamanya ketika ia mengingatKu. Jika ia ingat kepadaKu dalam dirinya maka Aku ingat kepadanya dalam diriKu. Jika ia ingat kepadaKu dalam kelompok orang banyak maka Aku mengingatnya dalam kelompok yang lebih baik dari padanya. Jika ia mendekat kepadaKu sejengkal, maka Aku mendekat kepadanya sehasta. Jika ia datang kepadaKu dengan berjalan maka Aku datang kepadanya dengan berlari-lari kecil''. (Hadits ditakhrij oleh Ibnu Majah).
Jujur aku kagum atas keyakinan yang dibangun ini. aku juga berfikir
seandainya mereka sakit pun bukankah pak Warso ahli bekam. Allah telah
mengaturnya. Kalaupun sehat itulah keyakinan yang dibangun, kalaupun sakit
Allah menganugerahkan suaminya sebagai ahli bekam. Bukankah itu skenario yang
dibangun atas nikmat-Nya ?
Kemudian setelah itu kami
ditawari untuk beli es. Sekali lagi, hujan-hujan beli es? Aku buang jauh-jauh
prasangka yang ada, ‘Iyyakum wadh dhonna
fa innadh dhonna akdzabul hadiits’, ‘Jauhkanlah dirimu dari prasangka
buruk. Karena prasangka buruk seburuk-buruknya pembicaraan. (H.R. Bukhari
dan Muslim)’. Tapi kami tidak bisa
menerimanya karena harus segera menyelesaikan misi ini dan juga harus mengejar
jam kuliah olahraga. Ah aku tidak menemukan kecacatan dari keluarga ini. hingga
misi ini selesai dan berpisah maka aku telah mengelist kebaikannya hari itu.
1. 1. Pak
Warso yang memuliakan tamu, ramah kepada kepada semua orang (terlihat ketika
sepanjang perjalanan dia menyapa orang-orang yang dilewatinya di jalan –mungkin
ini yang membuat beliau akrab dengan orang-orang melalui sapaan-sapaannya-),
serunya saat membahas tentang teroris.
2. 2. Istrinya
dengan keyakinan yang kuat, ramah, terbuka dengan masyarakat, bisa menjadi
sosok teladan guna menanamkan keyakinan dalam diri anak.
Semoga Allah merahmati kalian.
0 komentar:
Posting Komentar