07.16.00 -
CURAHAN HATI
No comments
Tak Sehebat Pahlawan
Suatu Shubuh seorang ibu jama’ah
masjid menceritakan kepada Imam masjid kalau tadi memergoki pencurian di
rumah(kos2an) sebelah masjid. Pak Imam masjid mendengarkan penjelasan ibu
sambil berfikir selidik atas cerita tersebut. Aku yang datang pun sempat
mendengarkan. Hingga cerita selesai muadzin mengumandangkan iqomah.
“Maling, maling, maling….” Teriak
ibu tadi seusai salam menutup rakaat terakhir.
Seketika jamaah masjid yang
terdiri dari imam, aku, dan seorang tua renta, juga ibu tadi berhamburan keluar
masjid mengejar maling tersebut.
Aku yang berada paling depan
dalam mengejarnya agaknya masih tak senekat mental maling yang beraninya
kembali lagi menyatroni meski sebelumnya sudah kepergok. Aku yang didepan
agaknya masih merasa egois dan tidak peduli karena aku tahu maling tersebut
lebih menang ketika kabur.
Padahal jika aku lebih berusaha
sedikit mempercepat atau sekedar melompat, bisa jadi malingnya kena. Ya Allah,
rupanya diri ini masih saja mencintai diri sendiri dibanding saudaraku sesama
muslim. Padahal tinggal berjarak tiga langkah, sedikit lagi, aku bisa memegangi
mio merah yang dikendarai atau setidaknya ancang-ancang melompat dari lompatan
thifan yang aku ikuti. Padahal seandainya terjadi apa-apa dengan diriku, aku seharusnya
senang dan bangga karena aku bisa mendapat luka untuk menolong harta saudaraku.
Ya Rabb, ampuni hamba. Mereka tidak tahu kalau saya masih kurang sepenuh hati.
Mereka hanya tahu dzahirnya saja….
Meski begitu aku coba untuk
mengejarnya berharap ada suatu scenario hingga malingnya ketangkap. Masih
suasana peringatan kemerdekaan, aku tanpa pikir panjang mengambil paksa tongkat
bendera dipinggir jalan. Aku mengejar maling tersebut dengan lari membawa
tongkat yang berkibar bendera. Jauh dan melelahkan.
---
Jauh dan melelahkan tanpa hasil.
Tidak bisa mengobati penyesalanku. Ibarat pahlawan yang membawa bambu dengan
benderanya. Tetap saja, aku menyesal tidak bisa sehebat pahlawan negeriku. Sok
Pahlawan.
ditulis pada +/- hari kemerdekaan
0 komentar:
Posting Komentar