22.03.00 -
KAJIAN,OPINI
No comments
Berpolitik Dengan Pemimpin
Dalam suatu kepemimpinan, seorang pemimpin memiliki sikap politis yang
sangat besar dalam mempengaruhi massa yang dipimpinnya. Hal ini karena setiap
pemimpin memiliki kekuasaan dalam membawa kepemimpinannya. Sehingga setiap ada kepentingan
dari setiap orang yang berkepentingan akan mendekati para pemimpin –terutama
dalam hal massa-. Disebabkan adanya komunikasi politik yang terlebih efektif
dan aman (‘aman’ tentunya sudah mempertimbangkan politik yang diperankan).
Dalam sejarah Islam, dimasa Nabi –shallallaahu ‘alaihi wa sallam- juga
memiliki politikus dalam berdakwah yakni Mush’ab bin Umair dan As’ad bin
Zurarah. Merekalah yang menjadi duta politik islam dalam berdakwah di Madinah
dan menyiapkan massa dalam menyambut hijrahnya Rasulullah dan para sahabat. Ya
berpolitik dengan para pemimpin di komunitas masyarakat Madinah, yang
diaplikasikan oleh Mush’ab dan rekannya.
Keberhasilan Mush’ab dan As’ad yang mengajak pemuka Bani Abdil Asyhal,
Usaid bin Hudair, sangat berdampak luas. Dengan politiknya mereka berdua, Usaid
mengajak Sa’ad bin Muadz, yang juga pemuka bani tersebut. Kemudian dari Sa’ad
dalam sirah Nabawiyah oleh Syaikh Shafiyurrahman al Mubarakfuri, Sa’ad
mengatakan kepada kaumnya,
”Wahai Bani Abdi Asyhal, apa yang kalian ketahui tentang
kedudukanku ditengah kalian?”
Mereka menjawab, “Engkau adalah pemimpin kami dan orang
yang paling tepat pendapat dan nasihatnya serta orang yang paling kami
percaya.”
Kemudian kata Sa’ad, “Siapapun diantara kalian, laki-laki
maupun wanita tidak boleh berbicara denganku kecuali jika kalian beriman kepada
Allah dan Rasul-Nya.” Disebutkan hingga sore hari tidak ada seorang pun yang
tidak masuk Islam, kecuali satu orang, Al Ushairim(Ia menangguhkan masuk Islam
hingga mengikuti perang Uhud).
Berpolitik dengan pemimpin jika kepentingan politik memiliki sifat aman
maka akan memiliki dampak yang besar. Akan lebih cepat dalam menghantarkan
hajat suatu perkara. Dalam dakwah cara berfikir ini pun telah dicontohkan dalam
sejarah kenabian. Merekrut sebanyaknya massa dalam masuk Islam melalui suatu
kepemimpinan seseorang. Memang tidak serta merta membawa seratus persen semua
massa akan ikut dalam lingkaran politik ini seperti halnya Ushairim. Itu hal
yang wajar akan ada sebagian kecil yang memikirkan agak lama atau bisa jadi
membelot tapi disisi lain akan membawa sebagian besar di suatu komunitas
kedalam politik yang dibawa pemimpin.
0 komentar:
Posting Komentar