20.48.00 -
CURAHAN HATI
No comments
Percayakan Kader Muda
Membahas organisasi kader dan pergerakan memang suatu yang niscaya didalamnya senantiasa “mengkader” dan “bergerak”.
Dimulai dari sebuah pergantian
pengurus, roda organisasi dengan nafas yang baru dijalankan. Tidak semuanya
orang-orang baru. Didalamnya juga terdapat orang-orang lama (yang sudah tua
maupun yang masih muda). Kebanyakan yang memegang posisi penting adalah kader
yang sebelumnya sudah berpengalaman dengan irisan usia yang relatif muda atau
sebelumnya tidak terlalu lama di organisasi tersebut.
Terkadang kita sulit meninggalkan
asas “Yang Tua Mengatur Yang Muda”, kata lain pakewuh dalam memerintah jika
yang dipiumpin adalah orang yang lebih tua dari yang muda. Padahal seharusnya
asas yang dipakai adalah “Pemimpin Mengatur Pasukannya”. Namun, rupanya tidak
semudah idealisme slogan yang senantiasa kita senandungkan. Tidak tahu dalam
hal ini akar masalah pada pemimpin yang tidak berani mengambil otoritas, sosok
tua yang merasa senior juga tidak mau diatur, atau sosok muda yang pakewuh,
atau bisa jadi kita yang hidup sebagai orang jawa yang memegang adat
ewuh-pakewuh? Entah semuanya bisa saja menjadi sebab. Kita yang merasakan, maka
kita yang harus segera memberi solusi. (solusi sementara sih sosok tua dialih
fungsikan bukan pada struktural, saatnya mereka yang menghidupi kita dengan
uangnya. hehe)
Pada kenyataannya sosok tua
memang seakan-akan dibutuhkan dalam berbagi pengalamannya namun semakin
berjalannya roda organisasi rupanya kebutuhan organisasi bukan pada pengalaman
mereka.
Seolah-olah kita diingatkan masa lalu para pengurus yang masih muda dengan analisa kekhawatiran-kekhawatiran. Padahal kader muda ada untuk menjawab kreasi dan inovasi dijamannya dengan analisa mereka menjamah jaman mereka; masa kini dan kekinian. (Jangan matikan semangat kreativitas kader muda bung... yang ketika mereka berpendapat harus disela dan dikuliti habis-habisan. Mereka sedang belajar mencari celah solusi dari masalah yang timbul.). namun, pada kenyataannya yang tua masih tetap mendominasi.
Lebih besar dalam dunia organisasi kader dan pergerakan adalah kebutuhan akan kader muda yang ideal, musyawarah yang cerdas-bijaksana, kesetiaan kepada pemimpinnya dan mufakatnya, dan bergerak satu usia satu nasib dalam bingkai aksi program kerja.
Seolah-olah kita diingatkan masa lalu para pengurus yang masih muda dengan analisa kekhawatiran-kekhawatiran. Padahal kader muda ada untuk menjawab kreasi dan inovasi dijamannya dengan analisa mereka menjamah jaman mereka; masa kini dan kekinian. (Jangan matikan semangat kreativitas kader muda bung... yang ketika mereka berpendapat harus disela dan dikuliti habis-habisan. Mereka sedang belajar mencari celah solusi dari masalah yang timbul.). namun, pada kenyataannya yang tua masih tetap mendominasi.
Sebenarnya tidak masalah adanya
sosok tua dalam satu tubuh tapi syaratnya ia berada posisi pemimpin yang
diikuti atau yang jika berada pada posisi yang dipimpin maka ia tidak banyak
menanyakan hal yang bukan inti, harus memiliki kesetiaan kepada yang muda, bisa
memposisikan sebagai motivator bukan penilai, dan yang paling penting tidak
banyak komentar sehingga lebih mendominasi daripada mereka yang muda. Apakah ini
otoriter? Bukan, ini etika kepemimpinan.
Tentu kita akan mengingat kaum
muda teladan yang diberikan kesempatan Rasulullah dalam beberapa kisah. Usamah
muda anak Zaid bin Haritsah ditunjuk sebagai komandan pasukan operasi militer,
Mush’ab Sang Utusan, Ali yang cerdas di segala bidang, A’isyah belia yang
dipilih Rasul, dan Sahabat muda lainnya ssaat itu. yang muda-muda itulah yang
seharusnya kita beri kesempatan untuk menapaki “pengkaderan remaja” sebagai
kesinambungan generasi selanjutnya. Lalu bagaimana dengan yang Tua? Biar mereka
menjadi teladan kita, yang memberi nasihat kita, dan kita pelajari keahliannya,
kita ikuti jejak mereka dengan cara kita,tentu diluar ring mereka.
Kalau begitu sekarang kita harus
memberi tahu dengan sopan”Hai yang Tua tau dirilah, ini masa kami yang muda
menunjukkan prestasi dengan cara sendiri dan mandiri.”
Kalian yang muda juga harus sadar jangan mau diatur-atur sedang kamu yang memipin. katakan “Inilah aku (prestasiku)!” Bukan “Ada orang tua disebelahkuku!”
Percayakan kami; Kader Muda!
Semua akan baik-baik saja!
0 komentar:
Posting Komentar