00.59.00 -
CURAHAN HATI,PII
No comments
PII dan Kuliahku
Sudah berakhir delapan hari bolak-balik Solo- Kemuning, LBTDN yang
dilaksanaan dengan pengamanan secara ketat usai sudah. Tinggal kini aku
mengurus kuliahku. Kuliah ? ya benar, kuliah. Hmm… sejenak aku berfikir
bagaimana kuliahku. Dari agenda yang selalu bertabrakan hingga benar-benar
asupan energi yang tidak memadai untuk memilih keduanya. PII dan kuliah.
PII dan kuliah. Bagiku adalah dua hal yang sangat penting. Mungkin
akan berulang kembali masaku ber-PII saat SMA. Bisa dibilang semuanya hancur
akan tetapi itu pelengkap dari sisi kebanggaanku sendiri bahwa aku ingin sekali
bersaksi bahwa aku pun berkorban (mungkin karena seringnya juga mendengar
curhat2 temen-temen yang ada di daerah). Tentunya maksudku bukan untuk
dihadapan manusia(manusia kan banyak menuntut), tapi di akhirat.
PII. Suatu wadah yang mengajariku banyak hal hingga yang lain ku
abaikan(haha). Wadah yang tidak terkenal saat ini tapi itulah yang menjadikan
seseorang ditempa hatinya, bersih tidak ketika dia masuk ke PII, ikhlas tidak
berjuangnya di PII, sungguh-sungguh tidak dalam ber-PII, hal itu akan nampak
secara alami. Namun, wallaahu a’lam aja lah (saya tidak tahu banyak hati kan).
Kuliah. Hmm, berat ketika harus membicarakan soal kuliah. Bahkan ini
tanggungjawabku dihadapan orangtuaku. Aku Cuma ingin membuktikan bahwa aku
bukanlah seseorang yang seperti dulu selalu berkutat dengan soal di
lembar-lembar putih dan buram. Aku Cuma ingin katakan soal kehidupan. Tuntutan
akademik, pekerjaan masa depan, atau sekedar hidup bermateri atau semacam apa
lah tuntutan yang lain, aku tidak terlalu ambil pusing. Aku hanya melihat pada
sisi lain dari kuliah itu sendiri dengan perspektif pendidikan yang
berkonsentrasi pada pendidikan. Dan aku ingin mengambil esensi dari pendidikan
yaitu belajar, bukan menuntut nilai setinggi-tingginya hingga melupakan esensi,
hingga melupakan proses, hingga melupakan segalanya. Tidak.
Aturan-aturan yang tidak bisa mentoleransi kepada apa dan siapa pun.
Aturan yang berat sebelah bagi organisasi dalam dan luar. Aturan yang
mengharuskan bukan sekedar kuliah namun tidak pernah membuat mahasiswa seperti
harapan. Menuntut kepada tekanan yang tidak bisa dituntut.
PII dan kuliahku. Kalian sangatlah penting bagiku. PII mengajariku sukses studi, kuliahku juga. Bahkan ber-PII lebih mengajariku hal itu dibanding kuliahku. Namun, mengapa keduanya tidak bisa berkompromi. Namun, aku tetap yakin akan pertolongan Allah setelah hamba itu berusaha bersungguh-sungguh sebagaimana Allah memberi banyak pertolongan kaetika aku SMA dulu. Ya, seperti itu, jujur dan benarkan Allah, maka Allah akan jujur dan membenarkanmu.
Ditulis pasca LBTDN Karanganyar, setahun lalu.
0 komentar:
Posting Komentar