00.08.00 -
No comments
Pengetahuan Hati
Tidak tahu. Bayangan-bayangan
keputusan di masa lalu. Ungkapan-ungkapan yang begitu merendahkan. Lalu
pandangan-pandangan yang menyepelekan.
Bangunan yang sudah runtuh tidak
bisa saya bangun sama dari puing-puingnya. Saya sadar membangun ulang dengan
desain berbeda adalah berat yang amat sangat. Tapi tidak ada hal lain yang
harus saya putuskan setelah mendekati-Nya, kecuali demikian adanya.
Saya perlu waktu yang agak lama,
jadi bersabarlah. Keadaan yang menyiksa akan membawa kekuatan. Waktu yang lama
dan sempit akan segera berlalu dengan kita berjalan seperti biasa tanpa
melelahkan diri. Tawakal saja.
Saya meyakini bahwa keputusan
yang selama ini saya ambil adalah baik, meski belum tentu yang terbaik. Lalu
menjalani adalah hal yang tidak kalah baik pula. Bukankah, bekerjalah! Maka
Rabbmu akan melihatnya. Setelah Rabb? Tidak begitu penting.
Antara sedih dan bahagia. Saya
rasa keduanya bukan kecocokan kata yang berlawanan. Yang berlawanan adalah
kehinaan dan kebahagiaan. Orang yang sedih belum tentu tidak bahagia karena
hakikat dari bahagia bukan sesempit senang namun didalamnya adalah keselamatan.
Apapun itu yang penting kamu tidak hina (yang didalamnya celaka).
Ya, kembali ke bayangan yang
menyeramkan, reruntuhan rumah cita-cita, waktu yang mencekik jiwa, dan
keputusan terbaik kita. Adalah jalan kita memilih landasan kebahagiaan.
Di dalam pengetahuan hati.